Senin, 11 Desember 2017

Pengertian dan Fungsi Bandwidth


Bagi orang yang bekecimpung dengan segala urusan website dan jaringan pasti mereka mengetau apa itu bandwidth. Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu. Atau definisi bandwidth yaitu luas atau lebar cakupan frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi. Jadi dapat disimpulkan bandwidth yaitu kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data.
Bandwidth komputer dalam jaringan komputer, bandwidth ini sering dipakai sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, ialah jumlah data yang bisa dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam hitungan detik). Bandwitdh pada jaringan komputer ini umumnya diukur dalam bits per second (bps).
Jika kita menggunakan koneksi LAN (Local Area Network) 100 mbps, berarti idealnya dapat melakukan transaksi data maksimalnya sebesar 100 mega bit per second (mbps). Lalu jika suatu modem yang dapat bekerja pada 57,600 bps memiliki Bandwidth 2 kali lebih besar dari pada modem yang bekerja pada 28,800 bps, jika koneksi komputer ke jaringan komputer memiliki Bandwidth yang besar atau tinggi dapat memungkinkan pengiriman data yang besar juga misalnya seperti pengiriman gambar dalam video presentation atau bahkan dapat mengirim video.
Sama halnya pada web Hosting, dengan bandwidth maka aka nada dimana kekuatan suatu web hosting bisa melakukan transfer data dan informasi dengan cepat. IDCloudHost menawarkan kapasitas bandwidth yang unlimited bisa kamu gunakan untuk aktifitas dengan trafik yang sangat tinggi.
Terimaksih sudah meluangkan waktu untuk memebaca artikel ini, semoga bermanfaat, dan membantu mempermudah pekerjaan anda

Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. WAN menggunakan sarana fasilitas transmisi seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan transmisinya beragam dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit atau komunikasi pembawa lainnya.
Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari suau komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching disini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirimkan sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan paket-paket data tersebut.
Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya WAN tidak jauh berbeda dengan LAN. WAN juga berfungsi sama seperti LAN mengkoneksikan antar komputer, printer dan juga device lainnya dalam satu jaringan. WAN pada dasarnya adalah kumpulan LAN yang ada diberbagai lokasi. Dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN dan device tersebut adalah router.
Kelebihan WAN
Berbagi informasi/file melalui area yang lebih besar.
Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama.
Mempunyai sistem jaringan yang besar/luas sehingga mampu menjangkau Negara, benua, bahkan seluruh dunia.
Jika terkoneksi dengan jaringan internet transfer file pada tempat yang jaraknya jauh bisa di lakukan secara cepat.
Dapat berbagi resources dengan koneksi workstations.

Kekurangan WAN
Biaya operasional mahal.
Dalam hal settingan/pengaturan jaringan WAN lebih sulit dan rumit, selain itu alat-alat yang diperlukan juga sangat mahal.
Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat mengganggu jaringan ini.
Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya 

Distributed File Sytem (DFS)


Distributed File System (DFS) adalah satu set layanan klien dan server yang memungkinkan organisasi yang menggunakan Microsoft Windows server untuk mengatur banyak didistribusikan SMB saham file ke sebuah sistem berkas terdistribusi. DFS memberikan transparansi lokasi dan redundansi untuk meningkatkan ketersediaan data dalam menghadapi kegagalan atau beban berat dengan memungkinkan saham di beberapa lokasi yang berbeda untuk secara logis dikelompokkan dalam satu folder, atau root DFS.
Microsoft Windows 2003 menyediakan fasilitas bernama DFS (Distributed File System). Untuk memanfaatkan DFS ini sebelumnya kita buat satu folder, kemudian buat folder tersebut menjadi Folder Sharing. Caranya klik kanan di folder tersebut, kemudian klik Share. Setelah itu atur permissionnya.
Sekarang jalankan DFS dari Administrative Tools, lalu pilih Distributed File System. Setelah itu segera tampil jendela Distributed File System. Klik Actions, klik New DFS Root, lalu klik Next, setelah itu akan tampil dua pilihan, yaitu Create a Domain Dfs Root dan Create standalone Dfs Root. Untuk ini Anda pilih Create a Domain Dfs Root. Kemudian klik Next, klik lagi Next, lalu ketikkan nama server yang sedang disetting atau klik tombol Browse dan biarkan computer mencari server yand dimaksud, klik Next, klik tombol drop-down di kolom Use an Existing share, lalu pilih nama folder yang sudah di Sharing, misalnya ARSIP, klik Next lagi. Langkah selanjutnya adalah menuliskan komentar untuk folder share tersebut dikolom Comment, setelah setelesai klik Next lagi dan klik tombol Finish.
Tujuan DFS adalah :
melakukan manajemen terhadap file server beserta sumber dayanya secara efisien disaat menjaga availability dan keamanan bagi pengguna.
dapat mengatur dan mengelola file server sehingga file tersebut dapat diakses dengan mudah, aman dan mengurangi bandwitdh yang diperlukan.
Dalam suatu jaringan biasanya memerlukan folder yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang dalam jaringan dengan keamanan yang terjamin dibandingkan dengan menggunakan fasilitas Sharing saja. Untuk itu kita memerlukan suatu strategi yang jitu agar dokumen kita tidak bisa dilihat oleh sembarang semua orang
Keuntungan menggunakan DFS sebagai berikut :
Data Collection – dengan keuntungan ini, biaya menggunakan pita backup tidak diperlukan lagi, sehingga mengurangi beban biaya.
Administrator dapat mereplikasi data dari kantor pusat ke kantor lain atau ke data center.
Berkat RDC, DFS Replication hanya mereplikasi bila ada perbedaan atau perubahan di antara dua server sehingga bandwidth yang digunakan sekecil mungkin.
Pembagian teknologi DFS ada dua, yaitu :
DFS Namespaces
merupakan suatu services untuk mengelola file system yang telah menjadi “network resources”. Dalam jaringan, sumber daya file biasa terdapat pada beberapa server yang terpisah dan user harus mengingat alamat server mana yang memiliki file yang diinginkan. Lebih rumit lagi apabila file tersebut ada di beberapa server yang berbeda. Disinilah fungsi DFS, mengelola sumber daya yang tersebar menjadikan seolah-olah sumber daya tersebut berada pada satu tujuan, jadi user hanya perlu mengingat satu sumber saja, yaitu server dimana DFS services berjalan yang akan menjadi kunci dari sumber daya network(Files) yang terdapat di beberapa server. Dapat dianalogikan sebagai rumah untuk file-file yang di-sharing dalam jaringan.


Persyaratan DFS Namespaces
Untuk mengimplementasikan DFS Namespaces, administrator harus mengkonfigurasi server sebagai berikut :
Server harus menggunakan operasi sistem windows server 2003 R2
Untuk menggunakan fasilitas secara utuh, domain controller harus menggunakan windows server 2003 SP1 atau Windows server 2003 R2.
Namespaces haru di simpan dalam NTFS.
Klien harus menggunakan sistem operasi Windows XP SP2 dan Client Failback Hotfix atau Windows Server 2003 SP1 dan Client Failback Hotfix.
DFS Replication,
merupakan multimaster mesin replikasi yang mendukung penjadwalan replikasi dan memperkecil bandwitdh. DFS replication menggunakan protocol kompresi baru yang dinamakan Remote Differential Compression (RDC), dimana bisa digunakan untuk mengupdated file dalam jaringan yang memiliki bandwitdh terbatas. RDC mendeteksi penambahan, pengurangan, dan pengeditan ulang data dari suatu file.
Persyaratan DFS Replication
Administrator harus mengkonfigurasi server sebagai berikut :
The Active Directory schema harus diupdate supaya DFS replication bisa diterapkan. Sumber update schema ada pada Windows Server 2003 R2 Disk 2. Langkah-langkah untuk meng-update schema dapat dilihat di alamat http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc773360%28WS.10%29.aspx.
Server yang akan ikut berpastisipasi harus menggunakan windows server 2003 R2.
Antivirus harus cocok dengan DFS Replication.
Server yang masuk dalam replication group harus berada dalam satu forest. DFS replication tidak bisa dilakukan antara server yang berada di forest yang berbeda.
Kapasitas DFS Replication dalam melakukan replikasi :
Setiap server dapat menjadi anggota lebih dari 256 replication group.
Setiap replication group dapat berisi lebih dari 256 folder yang direplikasi.
Replication group dapat berisi lebih dari 256 anggota.
Volume replikasi bisa lebih dari 8 juta files, dalam satu server dapat berisi lebih dati 1 Terabyte replikasi file.
Settingan DFS replication tersimpan secara global di masing-masing server, dan terimpan dalam file lokal .xml. DFS replication dapat membuat ulang file tersebut bila terjadi kerusakan (corrupt). Kemampuan ini membuat server lebih realibility dan dapat lebih mudah me-rebuild anggota replication group dalam disaster recovery.
RDC tidak akan mereplikasi file dengan volume 64 kb ke bawah.
Dimana bila digunakan secara bersama-sama, akan :
memberikan akses mudah, faul tolerance untuk mengakses file, load sharing, dan WAN-friendly replication.
Dapat digunakan untuk mempublikasikan data, software, dan dokumen ke user melalui jaringan. Walaupun DFS Replication sudah cukup untuk mendistribusikan data, dengan menggunakan DFS namespaces, administrator dapat mengkonfigurasi namespaces menjadikan multiple server dapat menjadi host. Sehingga meningkatkan data availability dan distribusi ke klien.
Sharing Files antar kantor – Dalam organisasi yang besar yang memiliki cabang di luar negeri, DFS dapat digunakan untuk kepentingan organisasi.
struktur DFS :
DFS Root, merupakan share folder yang disebut namespace yang akan ada dalam jaringan, dalam share folder, user dapat menambah dan mengurangi file maupun folder.
DFS Link, merupakan share folder yang berada pada server lain yang berada dalam root DFS, ketika user mengakses link ini, maka akan di redirect ke share folder di server tersebut.
DFS target atau replica, merupakan suatu link, bila menginginkan dua atau lebih folder beserta kontennya menjadi identik dengan ketentuan link tersebut berada dalam replication group.


Apa itu Server

Seiring perkembangan jaman , komputer mengalami perubahan yang semakin signifikan. mulai dari fungsi hingga bentuknya. salah satu kegunaan komputer adalah mempermudah kita mengolah data dan menampilkannya menjadi informasi. 
Data atau informasi ini di simpan dalam suatu tempat atau bisa kita sebut data server. namun tahukah anda apa itu server? dan jenisnya?. berikut sedikit penjelasan tentang pengertian server serta fungsinya



PENGERTIAN SERVER

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan (network operating system).Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
JENIS-JENIS SERVER :
server dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fungsinya , berikut jenis server
1. Server Aplikasi (Application server)
2. Server Data (Data Server)

3. Server Proxy (Proxy Server).
FUNGSI SERVER :
Tugas utama server adalah melayani komputer client, dan di bagi menjadi beberapa fungsi sesuai dengan jenis server, berikut penjelasannya 

1. Server Aplikasi
Server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client,.
2. Server Data
Server jenis ini di gunakan untuk menyimpan berbagai data , baik data yang belum diolah ataupun data yang sudah diolah menjadi informasi. data ini dapat di akses oleh client dengna bantuan aplikasi yang ada di server.

3. Server Proxy
Sedangkan Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.
  

Subnet Mask

Subnet mask adalah istilah teknologi Informasi yang membedakan Network ID dan Host ID atau sebagai penentu porsi Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi dari subnet mask sendiri adalah untuk membedakan Network ID dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data apakah local atau remote.



Apa itu Network ID dan Host ID ? Network ID adalah bagian dari IP Address yg berfungsi untuk menunjukan di jaringan mana komputer atau device tersebut berada, sedangkan Host ID menunjukan server, router, workstation, dan host TCP/IP lainnya yang berada di dalam jaringan tersebut. Terdapat 2 cara untuk mempresentasikan Subnet mask yaitu dengan cara notasi desimal bertitik dan notasi panjang prefix.
Pengekspresian sebuah subnet mask biasanya di dalam dotted decimal notaion (notasi desimal bertitik). Sama halnnya seperti alamat IP. Setelah semua bit di set sebagai bagian Network ID dan Host ID, hasil nilai 32 bit tersebut dikonversikan menjadi notasi desimal bertitik.walaupun cara mempresentasikannya sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah alamat IP. Kelas – kelas alamat IP menjadi sebuah dasar dibuat nya Subnet Mask Default. Berikut beberapa data subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik :
Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Subnet mask sama seperti prefix, apa itu prefix ? prefix adalah penunjuk banyak bit dari sebuah IP Address yang merupakan porsi Network ID. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Nilai – nilai bit yang ada di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0
Dan berikut adalah format penggunaan network prefix
Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
Sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP setiap host didalamnya memerlukan subnet mask meskipun didalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Subnet mask tersebut harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP baik itu subnet mask default atau subnet mask yang dikostumisasi.
Contoh:

11000000.10101000.00000100.00000001=192.168.4.1/24
Network ID                                          Host ID
IP Address     = 11000000.10101000.00000100.00000001
Subnet Mask = 11111111.11111111.11111111. 00000000
= 255.255.255.0 (dalam desimal)
Maka subnet mask dari IP address yg berprefix /24 adalah 255.255.255.0

Apa itu Gateway


Apakah kalian sering mendengar kata gateway? Mungkin untuk sebagian orang kata gateway sudah tidak asing lagi di era sekarang ini karena banyak orang jaman sekarang yang menggunakan internet. Gateway sendiri adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan antara satu komputer dengan komputer lain.
Gateway (Gerbang Jaringan) adalah suatu perangat yang menghubungkan jaringan komputer yang satu atau lebih jaringan komputer dengan media komunikasi yang berbeda sehinga informasi pada saat jaringan komputer di alihkan akan berbeda dengan media jaringan yang berbeda. Di era sekarang ini dimana internet sudah merajalela, seringkali pengertian dari pada gateway bergeser atau tidak lagi sama seperti awal pengertian, dan juga banyak orang yang mengaitkan atau menyamakan gateway ini dengan router yang sebetulnya keduanya memiliki kegunaan atau pengertian yang sedikit berbeda.
Gateway juga dapat di artikan sebagai komputer yang daapat menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih karena memiliki minimal 2 buah network interface. Untuk dapat menghubungkan 2 buah jaringan yang berbeda protokol nya, gateway harus mengkonversi setiap protocol yang berbeda pada setaip jaringan komputer sehingga dapat di hubungkan satu sama lain. Gateway yang berbeda protocol tidak bisa di sambungkan karen protocol nya yang berbeda, maka secara otomatis pada saat mengirim informasi dari komputer satu dengan komputer lainnya tidak dapat di akses, maka dari itu protocol nya harus di konversi kan agar dapat lancar mengakses suatu informasi dengan mudah.
Gateway dapat menjadi jalan atau rute untuk menunjukan tujuan dari suatu alamat pada internet dan gateway dapat berfungsi layak nya router. Gateway juga dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya meskipus setiap jaringan tersebut meniliki arsitektur dan pola topologi yang berbeda. Selain itu gateway dapat menghubungkan suatu jaringan komputer yang besar dengan jaringan yang besar lainnya, tidak hanya itu gateway juga bisa menghubungkan jaringan komputer yang besar dengan jaringan komputer yang lebih kecil.
Istilah dari gateway biasanya tertuju kepada hardware atau software yang menghubungkan dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, dan dapat mentransfer data yang berbeda beda. Contoh dari penggunaan gateway adalah email, dan email sendiri dapat mengirim data dengan sistem yang berbeda.
Jadi gateway bisa kita simpulkan sebagai jaringan komputer yang dapat menghubungkan 2 jaringan komputer atau lebih dan gateway dapat menghubungkan jauringan komputer yang berbeda artritektur (bangunan jaringan) atau yang berbeda pola topologi nya selain itu gateway juga dapat menghubungkan jaringan komputer yang sama besar atau jaringan komputer yang besar dengan jaringan yang sangat keci


Sejarah MikroTik


Pada tahun 1996 John dan Arnis memulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova. Barulah kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Prinsip dasar MikroTik bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Hingga kini, MikroTik telah melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.[3]

Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 - 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang.[3] Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara marato

OSPF (Open Shortest Path First)

Network - Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.


Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.







Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.


EIGRP

EIGRP adalah protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan proprietari Cisco.





Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP:
Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
Waktu convergence yang cepat.
Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
Mendukung multiple protokol network
Desain network yang flexible.
Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga
EIGRP mengkombinasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh protokol routing link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/ topologi network secara menyeluruh seperti pada protokol link-state.
EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor discoverymembuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut.
EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) sebagai mesin utama yang menjalankan lingkungan EIGRP, DUAL dapat diperbandingkan dengan algoritma SPF Dijkstra pada OSPF.
EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut.
Partial updates: EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang mengirimkan update kepada semua router dalam satu area.
Multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP, AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module yang tidak bergantung pada protokol tertentu.
Fitur EIGRP lain yang patut diperhatikan adalah sebagai berikut:
 Koneksi dengan semua jenis data link dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link) yang berbeda, misalnya Ethernet dan Frame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP.
Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih baik.
Multicast and unicast: EIGRP menggunakan multicast dan unicast sebagai ganti broadcast. Address multicast yang digunakan adalah 224.0.0.10.


ROUTING INFORMAATION PROTOCOL

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997)



RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang mempekerjakan hop sebagai metrik routing. Palka down time adalah 180 detik. RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini, bagaimanapun, juga membatasi ukuran jaringan yang dapat mendukung RIP. Sebuah hop 16 adalah dianggap jarak yang tak terbatas dan digunakan untuk mencela tidak dapat diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak diinginkan dalam proses seleksi.
Awalnya setiap router RIP mentransmisikan / menyebarkan pembaruan(update) penuh setiap 30 detik. Pada awal penyebaran, tabel routing cukup kecil bahwa lalu lintas tidak signifikan. Seperti jaringan tumbuh dalam ukuran, bagaimanapun, itu menjadi nyata mungkin ada lalu lintas besar-besaran meledak setiap 30 detik, bahkan jika router sudah diinisialisasi secara acak kali. Diperkirakan, sebagai akibat dari inisialisasi acak, routing update akan menyebar dalam waktu, tetapi ini tidak benar dalam praktiknya. Sally Floyd dan Van Jacobson menunjukkan pada tahun 1994 bahwa, tanpa sedikit pengacakan dari update timer, penghitung waktu disinkronkan sepanjang waktu dan mengirimkan update pada waktu yang sama. Implementasi RIP modern disengaja memperkenalkan variasi ke update timer interval dari setiap router.
RIP mengimplementasikan split horizon, rute holddown keracunan dan mekanisme untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan. Ini adalah beberapa fitur stabilitas RIP.
Dalam kebanyakan lingkungan jaringan saat ini, RIP bukanlah pilihan yang lebih disukai untuk routing sebagai waktu untuk menyatu dan skalabilitas miskin dibandingkan dengan EIGRP, OSPF, atau IS-IS (dua terakhir yang link-state routing protocol), dan batas hop parah membatasi ukuran jaringan itu dapat digunakan in Namun, mudah untuk mengkonfigurasi, karena RIP tidak memerlukan parameter pada sebuah router dalam protokol lain oposisi. RIP dilaksanakan di atas User Datagram Protocol sebagai protokol transport. Ini adalah menugaskan dilindungi undang-undang nomor port 520


Penjelasan Intel Core i7-7700K

Kehadiran platform Skylake dengan Intel Core i7 6700K sebagai produk unggulannya cukup sukses di pasar. Banyak pengguna motherboard chipset 9-Series dengan soket LGA1150 berbondong-bondong beralih ke plaform Skylake yang mana membuat mereka harus membeli motherboard baru dengan chipset 100-Series bersoket LGA1151 dan sebagian juga harus mengadopsi memori DDR4 baru. Setelah satu setengah tahun, Intel akhirnya menghadirkan penerus dari Skylake, yaitu Kaby Lake.


Platform Intel Kaby Lake merupakan perpaduan prosesor Core i 7th Generation dan motherboard berbasiskan soket LGA1151 dengan chipset 200-Series. Namun kesamaan soket antara motherboard ber-chipset 200-Series dan 100-Series membuat Kaby Lake bisa digunakan pada motherboard berbasiskan chipset 100-Series. Tentunya dengan syarat sang pabrikan motherboard menyediakan update BIOS untuk bisa menangani prosesor Intel Generasi ke-7 ini.
Pada gelombang awal peluncuran platform tersebut, Intel memperkenalkan dua model terbaru prosesor desktop mereka, yaitu Core i7 7700K dan Core i5 7600K. Model tertinggi prosesor Core i7 dan Core i5 Kaby Lake tersebut tentu saja sangat cocok saat dipasangkan dengan motherboard berbasiskan chipset Z270 yang juga diluncurkan hari ini.

Prosesor Intel Core i7 7700K dan Core i5 7600K telah sampai di meja pengujian kami dan tentu saja kesempatan langka ini tidak kami sia-siakan. Sebagai pembuka rangkaian artikel pengujian platform Intel Kaby Lake, pertama-tama kami hadirkan terlebih dahulu hasil pengujian performa komputasi unit CPU x86-64 dari Core i7 7700K. Tentu saja kami masih menyimpan banyak sekali artikel pengujian platform Intel Kaby Lake dan akan kami hadirkan di waktu mendatang. Jadi silahkan nikmati hasil pengujian Core i7 7700K dari salah satu media lokal Indonesia.

Sejarah Singkat Cisco





Sebagian besar pelaku bisnis jaringan pasti telah mengenal apa itu cisco. Tapi tidak bagi kita yang baru masuk ke bidang jaringan. Bagi sebagian besar orang yang mengetahui tentang cisco, mereka telah salah kaprah. Mereka menganggap cisco adalah router. Sedangkan Router ya Cisco. Padahal Router hanya salah satu produk Cisco. Mungkin anda salah

Pada tahun 1980 sepasang suami istri yang bernama Len dan Sandy Bosack bekerja pada perusahaan komputer yang berbeda. Mereka mengalami kesulitan agar komputer yang bekerja di departemen yang berbeda tersebut dapat berkomunikasi. Sehingga mereka membuat sebuah gateway yang mereka tempatkan di ruang tamu.
Pada tahun 1984, mereka membuat sebuah produk dengan nama cisco (dengan c kecil). Dan inilah cikal bakal dunia networking. Saat sebuah server gateway cisco di buat, penemuan ini telah merubah dunia networking hingga sekarang. Banyak yang mengira bahwa cisco adalah San Francisco System. Padahal ini adalah dua hal yang berbeda. Dan pada tahun 1992, perusahaan tersebut dirubah menjadi Cisco System, Inc